Cinta dalam diam (Bagian 2)

 


Sambil berjalan menuju kelas, kebetulan kelas kami bersebelahan, kami ngobrol. "Mbang, kamu udah ngerjain PR Fisika belum, aku belum mengerjakan nih?" tanya Anisa kepadaku. "Sudah, memang kamu pelajaran fisika jam berapa?" tanyaku. "Jam keempat habis istirahat, aku boleh pinjam tidak pekerjaanmu?" tanya Anisa lagi. "Apa sih yang tidak boleh buat kamu, tapi sitirahat kedua dikembalikan ya, soalnya aku ada jam fisika jam terakhir" kataku lagi. "Siap bos" jawab Anisa sambil sedikit bercanda.

Saat jam istirahat kedua kami bertemu. "Mbang, kamu hebat lho, jawaban kamu betul semua, Bu Linda sampai terkagum-kagum dengan pekerjaanku, tidak henti-hentinya memujiku, padahal dalam hatiku berkata itu kan pekerjaan Bambang" cerita Anisa panjang lebar. "Tidak apa-apa, kamu memang pintar kok, tapi rada malas" godaku. "Ah, kamu bisa aja" sambil Anisa bereaksi memukul lenganku. Akupun menghindar, kami tertawa bersama.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar