Vina, Gadis Cantik Penjual Masker Kain (Bagian 4)

Akhirnya malam Minggupun tiba. Sekitar jam empat sore aku main ke tempat Vina. Tidak berapa lama sampailah aku di rumahnya. Rumahnya kecil dan sederhana, namun asri, nyaman dan bersih. "Assalamualaikum" aku mengetuk pintu."Walaikumsalam" seorang ibu-ibu muncul dari dalam dan membukakan pintu. "Maaf bu, boleh tanya, benarkah ini rumahnya Vina?" tanyaku dengan sopan. "Iya benar, saya ibunya, kamu siapa ya dik" ibunya bertanya kepadaku. "Saya Fahri Bu, temannya Vina" jawabku dengan sopan. "Oh, nak Fahri yang sering diceritakan Vina ya, anaknya baru dimasjid. Biasanya kalau sholat Ashar terus mengaji. Sebentar lagi pulang" jawab ibunya. "Silahkan ditunggu nak Fahri, saya buatkan minum dulu". "Jangan repot-repot bu" kataku berbasa-basi. "Tidak ngerepotin kok nak Fahri, justru Ibu senang" jawab ibu Vina seraya masuk ke dalam membuatkan minum untuku. 

Tidak berapa lama kemudian Vina datang. Ia masih mengenakan mukena karena sehabis sholat Ashar dan mengaji. Ia kelihatan cantik dan sholihah. Aku sangat terkagum-kagum dibuatnya. Inilah wanita yang selama ini aku cari-cari batinku. "Eh, Mas Fahri, sudah lama ya menunggu" sapa Vina sambil tersenyum. "Ya, lumayan" jawabku. "Sebentar ya Mas, aku kedalam dulu ganti baju" katanya. "Oke siap" jawabku. Tidak berapa lama kemudian Vina keluar dengan membawa teh hangat dan keripik pisang kesukaanku. "Ini silahkan diminum Mas, dan jangan lupa dicipcipin ini keripik pisang yang masak aku sendiri lho" kata Vina menawarkan. "Mas, tadi kesininya kesasar nggak?" tanyanya. "Tidak dong, kan sudah sharelok kemarin" jawabku. "Oh, iyaya, lupa akunya" kata Vina.

Bersambung


Posting Komentar

0 Komentar