Cinta Bersemi Di Tenda Isolasi (Bagian 7)


Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Pada suatu hari ketika aku dan Sari sedang memperbanyak bibit buah mangga dengan teknik sambung pucuk aku ingin mengutarakan isi hatiku. "Sari aku mau ngomong sama kamu" kataku pada Sari. "Memang mau bicara apa Mas, tidak seperti biasanya" jawab Sari. "Kita kan kenal sudah lama, dan kita bekerja sama sudah cukup lama, kalau aku ingin bicara serius sama kamu bisa tidak" tanyaku ragu. "Boleh saja Mas, memangnya ada apa sih" Sari mengulangi pertanyaannya. "Begini, kehidupan kita kan sudah cukup mapan saat ini dari hasil usaha kita berdua, kalau aku melamar kamu menjadi calon istriku kamu mau tidak?" tanyaku mengagetkan Sari. "Apa melamarku, Mas serius?" tanya Sari meminta kepastian. "Iya, beneran ini aku serius" jawabku. "Kalau Mas Andika serius, bicaralah langsung pada kedua orangtuaku, Mas mau tidak" kata Sari memberi jawaban. "Baik, aku akan bicara langsung kepada Pak Ahmad, ayah kamu" kataku mantap. "Oke Mas, kami tunggu ya" jawab Sari dengan ceria.

Singkat cerita aku dan kedua orangtuaku datang kerumah orangtua Sari untuk melamarnya menjadi istriku. Dan orangtua Sari menerima lamaran itu. Dan tidak berapa lama kemudian aku dan Sari kemudian menikah dan kami sekeluarga hidup berbahagia. 

Selesai

Posting Komentar

0 Komentar