Dua Hati tertaut di Hargowilis Bagian 6 (Harimau Merapi Jilid 5)

 Pada suatu malam, Adinata berbincang-bincang serius dengan Ke Gede Aryaguna bersama dengan senopati Puspanidra. Mereka mengobrol santai di teras depan rumah. Gembul juga ikut nimbrung disitu akan tetapi ia tidur rebahan di lantai beralaskan tikar. "Ki Gede, kalau boleh ananda tahu, sebenarnya siapa saja yang membikin keonaran di tanah perdikan kalibiru ini?" tanya Adinata. "Ketahuilah Ngger, yang bikin onar di tanah perdikan kalibiru ini adalah Ki Jangkung, Ki Gardapati dan Ki Saraga, beserta anak buahnya. Mereka rata-rata kejam dan berilmu tinggi." jawab Ki gede Aryaguna panjang lebar. Kalau Ki Gardapati dan Ki Saraga ananda pernah bertarung dan mengalahkannya, akan tetapi kalau Ki Jangkung ananda sama sekali belum pernah bertarung" kata Adinata sedikit berkisah. "Bagus sekali kamu bisa mengalahkan Ki Gardapati dan Ki Saraga, namun ketahuilah, Ki Jangkung itu sangat berbahaya, disamping ilmunya sangat tinggi, dia juga licik, itulah yang harus kamu waspadai." Ki Gede Aryaguna memberi nasihat. "Benar Dimas Adinata, kamu harus berhati-hati kalau berhadap-hadapan dengan Ki Jangkung, dia sangat licik dan juga berbahaya" Puspanidra turut mengingatkan. "Terimakasih kakang, ananda akan berhati-hati jika suatu saat harus menghadapinya."

Tidak berapa lama kemudian Ambarwati dan Nyi Lastri datang membawa wedang bajigur kesukaan Adinata dan ubi goreng serta kacang rebus. "Mari silahkan di nikmati kakang Adinata" kata Ambarwati mempersilahkan. "Den Ayu, kenapa cuma Den Nata yang ditawari, Ki Gede, Den Senopati sama aku nggak ditawari" goda paman gembul. "Maaf, saya lupa, mari semuanya menikmati hidangan yang telah disediakan" kata Ambarwati tersipu malu. Ki Gede Aryaguna, Puspanidra dan Adinata tersenyum melihat tingkah polah Ambarwati. "Nyi Lastri, paman gembul tolong diambilkan makanan dan minuman ini, karena kebetulan ia tiduran dilantai, katanya capek berlatih ilmu silat untuk melindungi kamu dari penjahat" goda Adinata kepada Nyi Lastri dan paman gembul. "Ah, Den Nata bisa saja, aku kan jadi mau" jawab paman gembul. "Ha ha ha" semuanya tertawa dengan tingkah polah paman gembul.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar