Dua Hati tertaut di Hargowilis Bagian 4 (Harimau Merapi Jilid 5)

 Pagi hari berikutnya Adinata melatih sebagian dari para pemuda itu berlatih kelincahan dan daya tahan tubuh. Dengan pengalamannya menjadi pelatih di padepokan lereng gunung merapi dan juga latih tandingnya dengan si loreng, harimau muda sahabatnya, ia tampak tidak menemui kesulitan dalam melatih para pemuda itu. Senopati Puspanidrapun puas melihat bakat yang dimiliki Adinata dan kemajuan pesat yang diperoleh para pemuda itu setelah berlatih di bawah bimbingan Adinata. "Kamu memang hebat Adinata, gerakanmu lincah seperti harimau, kamu pantas aku juluki harimau muda dari merapi" kata Puspanidra. "Kawan-kawan, setujukah kalian jika Dimas Adinata ini aku juluki Harimau Muda dari Merapi?" tanya Puspanidra meminta pendapat para pemuda desa yang sedang berlatih. "Setuju, hidup harimau merapi, hidup harimau merapi" teriak para pemuda desa itu. "Terimakasih sekali Kakang Puspanidra atas perhatiannya kepadaku" kata Adinata. "Kamu memang pantas mendapatkannya Adi" jawab Puspanidra.

"Kakang, jangan lupa ya mengajariku ilmu getar bumi seperti yang kamu janjikan waktu itu" tiba-tiba Ambarwati ada disampingnya dan menagih janjinya. "Iya, aku tidak lupa Nimas, kapan kamu siap berlatih, aku ngikut saja" jawab Adinata. "Ilmu getar bumi, ilmu apakh itu, bolehkah aku turut mempelajarinya" tanya puspanidra. "Boleh sekali kakang, nanti kita berlatih bersama". "Aku juga jadi dilatih ilmu beladiri kan den nata?"tanya gembul menagih janji. "Memangnya buat apa paman gembul, kamu kan jarang terlibat dalam perkelahian?" tanya Ambarwati. "Nanti, kalau ada yang menggoda nyi lastri, aku bisa menolongnya" jawab gembul merajuk. "Ha ha ha" Adinata dan Puspanidra tertawa. Nyi Lastri yang ada disamping Ambarwati hanyatersipu malu. "Itu bi lastri, ada yang naksir sama kamu" kata Ambarwati menggoda Lastri. "Ah. Ni Mas Ambarwati bisa saja" jawab Nyi Lastri masih saja tersipu malu.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar