Menjolok Cinta Di Kebun Mangga (Bagian 3 )

 


Photo by MESSALA CIULLA from Pexels


Pagi harinya sesuai janji, sekitar jam 7 pagi dinda bersama sita sudah ada dikebunku. Mereka duduk-duduk di saung. Aku malah yang datang sedikit terlambat. "Halo dinda, Sita, sudah lama menunggu ya?" tanyaku. "Tidak kok mas, kami juga baru saja sampai" jawab dinda. "Maaf ya mas, kalau aku datang selalu ditemani sita, takut terjadi hal-hal yang diinginkan" kata dinda sambil sedikit bercanda. "Tidak apa-apa, malah bagus kok, jadi kan tidak timbul fitnah" jawabku sok bijak.

"Oh ya mas, kegiatan hari ini apa ya?" tanya Dinda. "Hmm, apa ya, oke, kegiatan hari ini kita coba buat bibit mangga saja, siapa tahu berhasil dan laku dijual" kataku bersemangat. "Oke kakak, aku setuju" jawab dinda tidak kalah antusias. "Terus kita pakai teknik apa mas, untuk pembuatan bibit mangganya?" tanya Dinda.

"Kita pakai teknik okulasi saja untuk proses perbanyakan tanamannya" jawabku. "Kenapa kita memilih teknik okulasi mas, untuk perbanyakan tanamannya, kenapa tidak pakai teknik yang lain?" tanya dinda sambil mencatat di diktatnya. "Karena dengan okulasi dapat meningkatkan produktivitas tanaman karena didukung oleh bibit atau induk tanaman yang memiliki sifat unggul dan memiliki produksi tinggi" begitu Dinda, kataku sedikit menerangkan. "Disamping itu ada kegunaan teknik okulasi ini yang lain diantaranya proses pembuahan dan perkembangbiakan lebih cepat serta pertumbuhan tanaman yang lebih seragam". "Oh, terimakasih informasinya mas, aku catat ya" kata dinda. "Iya, silahkan saja dicatat, tapi jangan sampai nulis surat cinta buatku ya, aku kan belum siap" kataku bercanda. "Ah mas bisa saja, ampun bang jago" kata dinda membalas candaanku.

Bersambung

Posting Komentar

0 Komentar