Imel, siswa baru di kelasku (Bagian 1 sampai Tamat)

Andi pagi-pagi sudah bersiap berangkat ke sekolah. Maklum rumahnya lumayan jauh dari sekolah. Andi berangkat sekolah naik sepeda. Di jalan ia bertemu Sobri kawan karibnya.

"Hai Sob, jalan bareng yuk" ajak Andi. "Siap sahabatku" jawab Sobri. "Bro, kamu tau tidak, di kelas kita ada anak pindahan lho dari Jakarta, kebetulan ayahnya pindah dinas di Jogja" kata Sobri mengawali pembicaraan. 

'Kok kamu bisa tahu?" tanya Andi. "Iya, kebetulan tetanggaan sama aku" Sobri menjelaskan.

"Namanya siapa sih?" tanya Andi. "Namanya Imel, orangnya cantik lho, pasti kamu akan terpesona melihatnya" jawab Sobri. "Nggak percaya aku, paling biasa-biasa saja, kamu kan asal cewek kamu bilang cakep" Andi tak percaya dengan apq yang dikatakan Sobri. "Ya udah, kita lihat saja nanti" jawab Sobri tidak mau berdebat.

Tidak berapa lama kemudian keduanya sudah sampai di sekolah. Bel masuk pun berbunyi, keduanya bergegas masuk ke dalam kelas. Jam pertama adalah pelajaran IPA. Gurunya bernama pak Dwi yang kebetulan merupakan wali kelas 11A. "Anak-anaku, sebelum mulai pelajaran saya akan memperkenalkan siswa pindahan dari Jakarta. Imelda silahkan masuk" kata pak Dwi memanggil Imelda siswa yang baru pindah.

"Imel, silahkan perkenalkan dirimu" perintah Pak Dwi pada Imel Siswa baru. "Baik Pak Guru" jawab Imel. "Perkenalkan nama saya Imelda Sari biasa dipanggil Imel. Saya Asli Jakarta dan kebetulan pindah sekolah mengikuti orangtua saya yang pindah tugas" Imelda memperkenalkan diri dengan lancar dan mantap. Andi terkagum-kagum dengan kecantikan alamai yang dimiliki Imel. "Kenapa sampai bengong-bengong gitu, naksir ya?" tanya Sobri kepada Andi. "Ah, tidak, enak aja" jawab Andi agak tersipu malu. "Hoi, ada yang naksir Imel nih" tiba-tiba Sobri berteriak dengan keras sehingga seluruh isi kelas mendengarnya. "Uhuy" seluruh siswa sontak menyahut teriakan Sobri. "Ah, botol kecap bisa saja" jawab Andi pura-pura marah kepada Sobri. Sekilas mata Andi bertatapan dengan Imel. Andi tak tahan, Imel telah mengeluarkan pesonanya berkali-kali kepada Andi.

"Imel, kamu duduk satu meja dengan Andi ya" perintah Pak Dwi kepada Imel. "Ya Pak Dwi, terimakasih" jawab Imel dengan lemah lembut. "Sama-sama, silahkan duduk" balas Pak Dwi. "Ehm ehm" Sobri menggoda Andi. Imel segera duduk di sebelah Andi. "Perkenalkan saya Imel, nama kamu siapa" Imel memperkenalkan diri kepada Andi. "Nama saya Andi, cowok terganteng di SMA ini." jawab Andi sambil bercanda. "Ah, bisa saja ni korek kuping" jawab Imel sambil bercanda. Keduanya tersenyum-senyum. "Imel, nanti sore aku boleh main ke tempatmu tidak?" tanya Andi penuh harap. "Boleh sih, tapi dirumah tidak ada mainan lho" jawab Imel sambil bercanda. "Okey, sip" jawab Andi bersemangat.

Sore harinya Andi benar-benar main ke rumah Imel bersama Sobri sahabat karibnya. "Assalamualaikum" Andi mengetuk pintu rumah dan memberi salam. "Walaikumsalam" jawab Imel sambil membuka pintu. 'Kita duduk di teras rumah saja ya biar santai." lanjut Imel. "Siap bosku" jawab Andi dan Sobri kompak. Kemudian mereka bertiga duduk santai di teras rumah. 

"Kamu pakai baju warna pink ya?" tanya Andi kepada Imel. "Warna biru kali" jawab Imel. "Memang cinta telah membutakan hati dan pikiranku" jawab Andi bercanda. "Bisa saja sedotan es" jawab Imel sambil tertawa lebar. "Imel, kamu kalau ketawa kok manis sekali sih, ayah kamu jual gula ya di rumah" tanya Andi tidak berhenti merayu-rayu. "Ah, bisa saja korek kuping" jawab Imel sambil bercanda. "Waduh, sudah mulai akrab nih, sebentar lagi ada yang jadian ini" Sobri ikut nimbrung bicara. "Ah, Sob, bercanda kamu kelewatan, tapi saya ngarep juga sih, siapa sih yang tidak mau jadian sama Imel, gadis tercantik di kelas kita" kata Andi. Lantas ketiganya tertawa riang gembira di sore itu.

Selesai


Posting Komentar

0 Komentar