Cinta Bersemi di Posko Siaga Covid-19 (Bagian 1)



Photo by Gustavo Fring from Pexels

Seiring dengan semakin merebaknya Virus Corona atau Covid-19, banyak kampung-kampung yang membuat Posko Siaga Covid-19, tidak terkecuali di desaku. Warga kampung di desaku beragam, mulai dari penduduk asli, warga pendatang, anak kos dan ada juga yang mengontrak rumah. Pemuda kampung biasanya hanya mengenal penduduk asli dan pendatang yang sudah menetap, sedangkan untuk anak kos dan kontrakan hanya sebagian saja yang kenal. Demi mencegah meluasnya orang yang tertular Corona, maka jalan kampung yang dibuka hanya satu tempat saja dan dijaga oleh para pemuda desa. Orang keluar masuk kampung harus lewat jalan itu dan pas keluar masuk kampung itu ada dipasang sensor otomatis yang dapat menyemprotkan desinfektans jika ada ada orang yang lewat atau lalu lalang. Kemudian orang dari luar yang belum dikenal untuk bisa masuk kampung terlebih dahulu akan ditanya identitasnya, mau kemana dan tujuannya apa dan juga di cek suhu tubuhnya. Apabila suhunya terlalu tinggi maka tidak diijinkan masung kampung dan disarankan mengisolasi diri ataupun memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk. Jasa pengiriman paket, Ojek Online juga cuma diperbolehkan sampai Posko, dan nantinya warga kampung yang punya keperluan ataupun memperoleh titipan paket  akan dihubungi oleh pemuda yang menjaga posko. Aku dan teman-teman pemuda dikampungku menjaga posko selama 24 jam dengan cara bergiliran. Satu regu kurang lebih 4 orang. Warga kampung dengan sukarela bergilir menyediakan sekedar makanan ataupun minuman untuk pengganjal perut.

Bersambung


Posting Komentar

0 Komentar